Akhirnya tulisan pertama saya keluar. awalnya saya bingung mau menulis apa, saking banyaknya hal yang ingin ditulis, maklum baru awalan hehe. tiba-tiba muncul dibenak saya untuk menulis hal ini. entah kenapa saya ingin mengulasnya mungkin karena saya suka dan sering memakannya. jadinya pengen tahu lebih banyak dan pengen ngebahasnya.
yang akan saya otak-atik disini adalah 'tempe', makanan yang sudah sangat kita kenal. saking 'terkenalnya' tempe jadi terkesan makanan biasa. padahal ada banyak fakta mencengangkan termasuk kandungan gizi tempe. memang, sudah banyak tulisan tentang tempe. saya hanya ingin belajar, maaf apabila anda yang membaca sudah bosan diskusi tentang tempe.
Guru saya pernah bertanya, (waktu itu beliau sedang menceritakan berbagi penemuan hebat ilmuwan eropa dan amerika), Apa ya penemuan asli yang dimiliki Indonesia? Semua murid berpikir tapi sya langsung nyeletuk, "tempe!". banyak yang menganggap aneh dan mengira saya cuma caper saja padahal saya serius. ada juga yang tertawa tapi kemudian membenarkan jawaban saya. Bener tidak jawaban saya?
Sebuah sumber menyatakan bahwa tempe ditemukan pada tahun 1875. Yang lebih mencengangkan dalam manuskrip serat Centini yang terbit tahun 1742 tahun Jawa atau 1815 masehi, telah ditemukan kata tempe. Hal ini menunjukkan bahwa makanan tradisonal ini sudah dikenal sejak berabad-abad lalu, terutama dalam tatanan budaya makan masyarakat Jawa, khususnya di Yogyakarta dan Surakarta.
Popularitas tempe sudah mendunia. Sebuah RS di Amerika mewajibkan pasien yang baru saja operasi untuk makan tempe karena tempe mempercepat proses pemulihan. Masyarakat Jepang, Malaysia dan Singapura mengkonsumsi tempe sebagai makanan diet. Bahkan di Jepang dan Jerman sudah mengembangkan penelitian terhadap tempe. Pengembangan tersebut antara lain termasuk dalam 3 generasi pengembangan tempe di bawah ini :
1. Generasi 1, bentuk tempe dan rasa tempe masih tetap dan segar.
2. Generasi 2, tempe sudah diolah sehingga bentuknya berubah, namun rasanya tetap.
3. Generasi 3, tempe diproses lebih canggih dalam industri farmasi dengan mengisolasi senyawa-senyawa bioaktif yang ada, seperti ; isoflavonoid, superoksida desmutase dan asam amino.
2. Generasi 2, tempe sudah diolah sehingga bentuknya berubah, namun rasanya tetap.
3. Generasi 3, tempe diproses lebih canggih dalam industri farmasi dengan mengisolasi senyawa-senyawa bioaktif yang ada, seperti ; isoflavonoid, superoksida desmutase dan asam amino.
Jepang dan Jerman sudah sampai pada generasi kedua dan ketiga, sedangkan Indonesia masih betah di generasi pertama sejak ditemukan (mau sampai kapan ya?).
Beberapa khasiat tempe adalah sebagai berikut :
1. Menghambat proses penuaan.
2. Mencegah penyakit kanker.
3. Mencegah penyakit jantung koroner.
4. Menurunkan kolesterol.
5. Mencegah penyakit anemia.
6. Mencegah diare pada anak.
7. Melancarkan program diet.
1. Menghambat proses penuaan.
2. Mencegah penyakit kanker.
3. Mencegah penyakit jantung koroner.
4. Menurunkan kolesterol.
5. Mencegah penyakit anemia.
6. Mencegah diare pada anak.
7. Melancarkan program diet.
Melihat sejarah dan khasiat tempe memberikan kebanggaan tersendiri tapi juga memperlihatkan ironi. ironi bahwa bangsa kita ini masih jadi penonton persaingan bangsa-bangsa dunia. Ayo kawan, jangan mau kalah. Inilah saatnya kita bergerak untuk perubahan, karena PERUBAHAN ITU PASTI.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
write down and speak up